7 Alasan tidak ada gambar Nabi Muhammad ﷺ

Selain belum ditemukannya kamera, Saat Nabi Muhammad SAW hidup, tidak ada seorang pun yang pernah melukis wajahnya.

Jangankan saat ini, bahkan di zaman keemasan seni Islam tidak ada satu seniman pun yang berani menggambarkan sosok Nabi Muhammad saw.

Bukan hanya karena haram hukumnya, tetapi sebaik-baiknya pelukis dan pemahat tidak akan ada yang dapat membayangkan, dan meng-imajinasikan rupa yang mulia Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.



Soal sosok atau gambar Nabi Muhammad, sampai sekarang, bagi orang yang hidup dalam budaya kebebasan ala Barat dan non-Muslim, selalu menjadi tanda tanya.

Untuk itu, kita perlu memperhatikan alasan-alasan terhadap tidak adanya gambar dan patung Rasululullah dari dulu hingga sekarang. Berikut, beberapa alasannya:

1. SAAT NABI HIDUP, TIDAK ADA YANG MELUKIS WAJAHNYA

Lagipula, Nabi Muhammad adalah sosok sederhana yang tidak ingin ditonjolkan lewat lukisan. Sebagaimana sabdanya:

“Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya,” (HR. Ahmad dan Al-Bukhari).

2. UNTUK MENJAGA KEMURNIAN AJARAN ISLAM

Para Ulama telah melakukan antisipasi agar lukisan nabi tidak menjadi ajang penyembahan (paganisme atau berhalaisme) baru. Terlebih, agama Islam adalah agama yang mengharamkan berhala.

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Ketika Nabi (saw) sakit, sebagian isteri beliau menyebut-nyebut sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habasyah yang disebut dengan Maria. Ummu Salamah dan Ummu Habibah radhiyallahu‘anhuma pernah mendatangi negeri Habasyah, mereka menyebutkan tentang kebagusannya dan gambar-gambar yang ada di dalamnya. Maka Rasulullah pun mengangkat kepalanya, lalu bersabda, “Itulah orang-orang yang bila ada orang shalih di antara mereka yang mati, mereka membangun masjid di atas kuburannya kemudian membuat gambar-gambarnya. Itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah,” (HR. Ahmad dan Al-Bukhari).

3. MENCEGAH TINDAKAN PENISTAAN
Islam tidak menginginkan adanya pihak yang ingin merendahkan Rasulullah karena kebencian. Terlebih kaum kafir. Sebab siapapun bisa melampiaskan kebenciannya pada hal-hal yang berhubungan dengannya, khususnya foto atau lukisan orang tersebut.

4. UNTUK MENGHORMATI PENGEMBAN RISALAH ALLAH
Seorang Rasul adalah orang yang ditugasi oleh Allah untuk menyampaikan risalahnya. Jadi umat manusia wajib menghormati orang yang mengemban tugas mulia tersebut.

5. AGAR TIDAK MEMPENGARUHI HAKIKAT SYARIAT
Dengan menggambar penampilan seorang nabi dikhawatirkan bisa berpengaruh hakikat syariat yang disampaikannya. Dengan gambar tersebut orang akan berasumsi tentang kondisi jasmani dan rohani dari nabi. Hal itu akan menjadi berlebihan karena asumsi sifatnya bisa berkembang menjadi suatu kebohongan.

6. IMAJINASI ADALAH KEBOHONGAN
Meskipun maksudnya baik, tetapi imajinasi tidak bisa dijadikan referensi, gambar atau lukisan bukanlah sosok yang asli. Sebagaimana sabda Rasululullah:
“Barangsiapa yang berbohong tentang aku secara sengaja, maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka,” (HR Bukhari Muslim).

7. GAMBAR BUKANLAH KEBENARAN
Gambar atau lukisan bukanlah sosok yang asli. Jadi tidak ada gunanya melukis seorang nabi karena lukisan itu tidak akan bisa sama sekali mewakili sosok nabi yang asli.

Wallahu’alam Bisshawab

Syiar May 19, 2020