Apakah Muslim di Indonesia kebanyakan munafik?

Mari mengkaji tulisan saya yang ini, saya hanya mencoba menanggapi beberapa pernyataan yang sering dituduh kaum Kafir kepada Muslim selama ini, bahwasanya Muslim boleh jadi mendapatkan pedoman yang benar dari Qur’an dan Hadist, tetapi lihatlah kondisi Muslim Indonesia saat ini, banyak dari kaum kita hanya mampu berbicara tanpa mau mengaplikasikan, kita juga mendengar pernyataan dari beberapa muslim yang lain, “Mulailah dari diri sendiri, kemudian terapkanlah kepada keluarga, kemudian

terapkanlah kepada lingkungan sekitar, dan kemudian terapkan pada kalangan Pemerintahan, dan selanjutnya akan merambat kedalam ruang lingkup masyarakat”, bukankah begitu?

Nah, dalam hal ini beberapa dari kita (termasuk saya) punya pendapat lain, kondisi telah banyak memberitahu, perlu kita jelaskan kepada mereka bahwa kemunafikan di sebagian muslim sekarang ini justru diperoleh dari hasil undang-undang atau lebih tepatnya peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah, untuk keselarasan hidup antar umat beragama, perbedaan aqidah dan lain-lain. Bagaimana tidak, peraturan yang ada justru membawa sebagian muslim kedalam kedzaliman, bar dan diskotik dimana-mana, perjudian, zina, miras, pakaian dan lain sebagainya, kita justru akan mempertimbangkan hal itu, karena keislaman kita belum kental dan setara dengan lingkungan, saya bisa saja memilih A (baik), tetapi orang lain mungkin akan memilih B (Buruk).

Bisa dikatakan " fasilitas di suatu bangsa, memberikan kemudahan bermaksiat, akhirnya, yang tadinya tidak tahu jadi tahu, yang tadinya hanya coba-coba jadi kecanduan. Maka, untuk meminimalisir maksiat seperti ini, kita menyerukan “Tegakkan khilafah… Tegakkan Syari’at Islam…” nah… setelah hal itu masuk kedalam lingkungan pemerintahan dan penguasa, Undang-Undang dan peraturan pun akan berbeda, dimana kita bisa membeli sebotol bir, mungkin tak ada tempat yang menjualnya untuk kita, dimana kita bisa mendapatkan PSK, mungkin tak kan ada tempat, dan nafsu pun tertahan, karena apa? Karena pemerintah telah membuat sebuah undang-undang khusus yang bersumber langsung dari Qur’an dan Hadist, dan SANGAT TEGAS. Maka sungguh kasihan sekali, Muslim-muslim yang haus akan dosa dan kenikmatan keji, tidak bisa lagi diperolehnya di negeri ini.

Ustad Abubakar Ba’asyir dalam bukunya yang berjudul “Surat Kepada Penguasa” pernah bersumpah, “Demi Allah… Pemerintah lah yang salah.”

Akhir kata, mari sama-sama kita menjinakkan pemerintah, SATUKAN LANGKAH DEMI TEGAKNYA KHILAFAH, supaya kita bisa mengembalikan hukum Negara yang bersumber dari Qur’an dan Hadist.

***

Opini March 17, 2011